Otak merupakan permata dari mahkota tubuh manusia. Dengan kekuatan dan keajaiban otak, manusia bisa menemukan berbagai hal yang dapat kita nikmati dewasa ini. Penemuan tersebut, mulai tingkat molekuler atau atom, pengobatan berbagai penyakit, penemuan berbagai teknologi canggih, hingga kemampuan manusia menembus tata surya bahkan dimasa depan galaksi. Itu Semua karena peran dari keajaiban otak manusia, sebagai pusat intelejen, berpikir, berkesadaran, berinovasi, juga atas fungsi otak sebagai pusat penerjemah pancaindra kita. Bahkan semua sistem organ kita (seperti Jantung, pernapasan, usus, ginjal, paru-paru dll) berada dalam kontrol dan regulasi sistem otak. Ilmu yang mempelajari tentang berbagai fungsi otak dan manifestasinya disebut Neurosains. Sehingga Neurosains mempunyai cakupan yang sangat luas, yaitu dari tingkat molekular, organ, tubuh, psikologi, hingga sosial kemasyarakatan.
Berdasarkan luas dan mendasarnya peran neurosains diatas, sehingga perlu upaya dalam menumbuhkan kesadaran masyarakat akan pentingnya neurosains. Dalam pemahaman neurosains dewasa ini, mulai aspek genetik dan sistem organ, serta networking saraf-saraf di otak. Dalam penciptaan teknologi yang mampu mengiplementasikan gagasan tentang pemetaan otak, yang memberikan gambaran diagram sirkuit otak secara rinci, dan selanjutnya melahirkan pemahaman fungsional otak secara detail.
Berdasarkan keberhasilan, proyek pemetaan genom manusia, yang disponsori pemerintah Amerika Serikat, dalam memetakan gen-gen manusia secara sempurna. Kesuksesan tersebut, akan memberikan dampak yang luar biasa terhadap kehidupan ummat manusia dewasa ini dan dimasa depan. Keluarbiasaan itu, memberikan alasan yang fundamental dan sangat penting, disebabkan semua gen-gen normal yang dibutuhkan untuk menjadikan manusia sehat telah dipahami dengan baiknya. Keberhasilan pemetaan gen-gen tersebut memberi dampak pada dua hal fundamental, yaitu: 1). Ilmuwan akan mampu memodifikasi hasil ini, untuk mempertahankan ummat manusia dalam keadaan sehat dan normal, 2). Jika terjadi berbagai kerusakan pada gen-gen yang menyebabkan manusia menjadi sakit, tentunya dengan menggunakan Human Genome Bank, untuk memperbaiki semua kerusakan dan penyakit yang diakibatkan oleh kelainan genetika tadi, dengan metode gene therapy.
Selanjutnya. dalam ilmu neurosain, dewasa ini para pakar dan ilmuwan sedang berusaha dan berjuang untuk mengungkap misteri siskuit pemetaan otak manusia. Pemetaan dalam siskuit atau networking antara sel-sel saraf di otak dalam menjalankan fungsinya, misalnya: fungsi berpikir, fungsi koordinasi, fungsi regulasi terhadap berbagai organ tubuh lainnya, termasuk dalam hal fungsi leadership, fungsi sosiokultural dan seterusnya.
Jika pemetaan sistem siskuit neurosains tersebut dapat dituntaskan seperti pada proyek pemetaan gen-gen yang ada didalam tubuh. Maka dampak penemuan tersebut, akan berpengaruh luarbiasa terhadap kehidupan ummat manusia dimasa depan. Contoh pengaruh tersebut, berupa kemampuan untuk mencegah dan mengobati berbagai kelainan akibat penyakit-penyakit otak. Seperti Skizofrenia, alzhaemer, kecacatan ingatan (memori), autism, parkinson, psikologi disorder, hingga kecendrungan-kencendrungan bertindak kriminal, dan dalam aspek sosial, leaderhip, manajemen, dan seterusnya.
Para ahli didunia, dari berbagai Negara telah mengembangkan dan mendorong kemajuan neurosains begitu pesatnya. Kemajuan yang dipimpin oleh ilmuwan-ilmuwan Amerika Serikat, German, Jepang dan Negara-Negara Maju di dunia yang terhimpun di dalam organisasi internasional Society for Neurosciences (SFN), telah menjadikan neurosains menjadi ilmu modern dan ilmu masa depan, yang secara nyata bisa berimplikasi sangat luas terhadap kehidupan ummat manusia.
Menyadari hal tersebut diatas, kelihatannya Indonesia sudah seharusnya dan telah saatnya memberikan fokus dan perhatian besar terhadap pengembangan, dan kemajuan Neurosains di tanah air. Dalam bentuk mengembangkan center-center penelitian, kerjasama antara universitas dalam dan luar negeri, hingga tahap pembentukan Center of Excellent of Neurosciences, pembentukan Brain Research and Cervices Center, dan tentu saja dibutuhkan pembentukan society atau komunatas neurosains Indonesia.
Suatu hal yang menarik dari pengembangan neurosains di tanah air telah dimulai oleh Surya Institute/Surya University dan bekerja sama dengan berbagai center didunia dalam pembentukan Brain and Circulation Institute of Indonesia. Center-center di dunia yang telah bersedia bekerjasama dalam bentuk Join Research Associate seperti; University of California, Irvine, Los Angeles, San Diego, and Salt Institute di Amerika Serikat, demikian pula Brain Research Center Niigata University Japan, dan Technische Universität Berlin, Germany. Semoga ini menjadi awal yang baik bagi kemajuan neurosains di Indonesia.
Dr. Taruna Ikrar merupakan Staf Akademik, University of California, USA & Wakil Ketua Ikatan Ilmuwan Internasional.